Mangaririt adalah mencari/memilih jodoh, atau upaya yang dilakukan seorang pemuda/perjaka (dolidoli) mendapatkan gadis (mangalap boru) pilihan hatinya sebagai calon isteri yang bukan pariban-nya.* Dahulu sudah tentu mangaririt dilakukan dengan pergi berkunjung (martandang) ke huta (kampung) lain atau mangaririt tu na dao/mangaririt tu luat na dao (mencari jodoh ke wilayah yang jauh. Tu = ke; Luat = tempat, daerah, negeri; Dao = jauh).**
Sebelum martandang
si pemuda akan mencari informasi dari teman-temannya atau dari
orang-orang tua yang ada di kampung si gadis, atau dengan menggunakan
jasa orang perantara/penengah (mat/mak comblang) berupa teman-teman,
teman si gadis, orang tua-tua atau siapa pun. Mat comblang ini dalam
istilah Batak disebut domudomu (asal kata: domu, artinya kumpul, ketemu, kompak).
Proses perkenalan dengan martandang, menemani si gadis ketika sedang manduda eme (menumbuk padi) atau manduda baion (baion = sejenis pandan untuk bahan anyaman tikar atau bakul)
Si Dolidoli manduda bersama si Anak boru (namarbaju) -calon pilihan hati- saat "martandang" |
__________
Klik di sini: "Pariban". Klik juga di sini: "Martandang"
No comments:
Post a Comment