Mangampu adalah
adat menerima seseorang laki-laki (mangampu anak) atau seorang
perempuan (mangampu boru) yang bukan suku Batak menjadi anak/borunya dan
selanjutnya diberikan marga sesuai dengan yang melakukan penerimaan
tersebut.
Mangampu berkaitan dengan rencana
untuk pernikahan antara pasangan yang berbeda suku. Calon mempelai
baik laki-laki atau perempuan dari suku lain tersebut melalui proses
adat istiadat secara resmi diangkat sebagai suku Batak dengan marga dari
pihak yang mengampu.
Mangampu anak atau dikatakan juga mangampu hela (hela=menantu laki-laki), dilakukan apabila calon mempelai perempuan Batak akan menikah dengan calon mempelai laki-laki yang bukan Batak. Pihak calon pengantin laki-laki melakukan pendekatan dan permintaan kepada Amang Boru* dari calon istri. Dengan persetujuan Amang Boru beserta dongan tubu-nya,
kemudian diadakan perjamuan makan yang disaksikan dongan tubu, dongan
sahuta, hula-hula dan boru, maka disahkan calon mempelai laki-laki
sebagai bagian dari kerabat marga (dongan tubu) dan resmi sebagai bagian yang tidak terpisahkan secara struktur dan adat Dalihan Na Tolu. Amang Boru pihak perempuan selanjutnya sebagai bapak (Bapak Angkat) laki-laki tersebut.
Perbedaan dengan mangain (anak) dilatarbelakangi karena keluarga yang tidak berketurunan (laki-laki), sehingga dilakukan "mangain" menjadikan anak yang bukan Batak menjadi anak angkatnya sendiri sesuai marga si ayah yang mengangkatnya.
Sebaliknya mangampu boru atau mangampu maen (maen=menantu perempuan), mengangkat
calon mempelai perempuan non Batak menjadi boru suku Batak, dimana
calon mempelai perempuan ini diajukan oleh calon mempelai laki-laki
kepada tulang (paman) si laki-laki agar diterima sebagai boru ni tulang (putri -angkat- pamannya). Apabila telah disetujui dan diterima melalui acara adat, maka tulang dari laki-laki tersebut sebagai Bapak Angkat si perempuan, dengan demikian si perempuan sah sebagai boru (bermarga) dari tulangnya laki-laki. Jika si tulang keberatan dapat diajukan juga ke tulang daripada bapak si laki-laki untuk diampu.
Di sisi lain, pengertian mangampu dalam
adat dan budaya Batak juga artinya: menyambut atau menjawab kata-kata
sambutan, kata-kata restu atau penghiburan dari handai taulan. Biasanya
setelah masing-masing kerabat menyampaikan kata-katanya, disambut dan
diakhiri dengan sambutan dari Suhut. Suhut=Tuan Rumah atau yang mempunyai ulaon (ulaon=hajatan).
__________
* Klik di sini untuk "Tutur" dan ** Klik di sini untuk istilah "Mangain"Catatan: Sebelumnya diinformasikan "mangain boru", dan kami koreksi untuk lebih tepatnya "mangampu boru"
No comments:
Post a Comment