Siapakah yang menjadi boru Parlopes dan Sihunti Ampang ?
Boru Parlopes dan Sihunti Ampang biasanya
adalah pasangan suami- istri dimana si perempuan adalah boru tubu
(putri kandung atau saudari perempuan dari Hasuhuton Paranak/yang
menikahkan putranya. Contoh: saat ini saya dikaruniakan 1 orang
putra (Hitado Managam) dan adiknya 1 orang putri (Namora Gabe). Jika
nanti Hitado Managam menikah maka Boru Parlopes dan Sihunti Ampang
adalah saudara perempuan saya yakni Amangboru dan Namborunya si Agam
(Lae dan Ito kel. Manullang, Gultom, Siwu, Silaban, Tampubolon maupun
Pohan — mardos ni roha ma nasida, namun umumnya yang paling tua).
Tugas dan Peran boru Parlopes dan Sihunti Ampang
Dikatakan boru Parlopes karena seiring
dengan tugasnya sebagai “ikon” parhobas yang melayani dan mempersiapkan
segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat ulaon unjuk. Berikut gambaran
umum tugas boru Parlopes :
-
Mengecheck dan memastikan semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk keperluan pesta unjuk. (termasuk ampang tempat manjalo tumpak, karung tempat beras dan tempat ulos, kantong plastik untuk jambar, demban/daun sirih untuk pinggan panungkunan, dll).
-
Mengkoordinir sesama boru (angka parhobas) sesuai dengan pembagian tugas masing-masing. Ada yang bertugas sijalo dengke dan sekaligus silehon ulak ni dengke, sijalo boras (yg memasukkan ke karung) dan sekaligus silehon ulak ni tandok, yang menghantarkan para Hulahula dan Tulang ke tempat yang telah disediakan.
-
Siap dan Stand by diperintah Raja Parhata(duduk disamping protokol dan sudah menggunakan sarung di pinggang). Tugasnya diantaranya menghantarkan microphone dan daftar Hulahula dan Tulang ke pihak Hulahula ni paranak dan menghantarkan pinggan panungkunan.
Dikatakan Sihunti Ampang karena dia lah
yang bertugas manghunti (menjinjing diatas kepala) boan-boan berupa
sipanganon na tabo yang dibawa pihak paranak ke rumah pihak parboru.
Secara umum di JABODETABEK Sihunti Ampang akan menghunti (menjinjing)
makanan dalam wadah Ampang yang ditutup dengan ulos pada saat ulaon
Sibuhabuhai.
Note: yang harus dipahami perihal ulos tutup ampang adalah jika Sibolang tutup ni jual berarti menandakan bahwa parjuhutnya lomuk (pinahan lobu/B2), jika Ragi Hotang tutup ni jual berarti menandakan bahwa parjuhutnya sisemet imbulu (sapi/lembu), jika Pinunsaan atau Ragi Idup berarti menandakan bahwa parjuhutnya sitingko tanduk(kerbau).
Artinya jika nanti siang diacara adat tudu-tudu sipanganon adalah sapi
maka tutup ampang yang di jinjing sewaktu sibuhabuhai adalah Ragi
Hotang, jangan sampai tutup ampang Ragi Hotang padahal tudu-tudu
sipanganon lomuk (pinahan lobu/B2).
Disamping itu tugas lainnya adalah membantu suaminya terutama poin 1
tugas boru Parlopes. Filosopinya adalah dia ikut membantu menanggung
beban berat yang di tanggung Hulahulanya (saudara laki-lakinya). Pada
saat acara mangulosi Sihunti ampanglah yang bertugas pasahat piso-piso
(sejumlah uang dalam amplop yang diberikan kepada setiap orang rombongan
Hulahula dan Tulang setelah menyampirkan ulos).
Pasangan boru Parlopes dan Sihunti Ampang
akan menerima Ulos Sihunti Ampang. Secara umum ulos yang akan mereka
terima adalah jenis Ragi Hotang.
St. Sampe Sitorus, SE (A. Hitado Managam)
No comments:
Post a Comment