Selamat Datang di Blog Pribadi saya ini, Blog ini berisi beberapa Artikel, banyak hal yang Anda alami ketika berkunjung ke Blog ini, terima kasih atas kunjungannya. Welcome to the Personal Blog, this blog contains a variety of articles, thank you for your visit.

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Wednesday, 9 May 2018

Aman Abdurrahman, Sosok Terkait ISIS yang Ditahan di Mako Brimob

Aman Abdurrahman, Sosok Terkait ISIS yang Ditahan di Mako Brimob Aman Abdurrahman alias Oman kini ditahan di Rutan Mako Brimob. (Lamhot Aritonang/detikcom)
 
Depok - ISIS mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan di Rutan Mako Brimob. Di tahanan itu diketahui ada terdakwa kasus terorisme yang juga Ketua ISIS Indonesia Aman Abdurrahman. Apakah kerusuhan itu ada kaitan dengan Aman Abdurrahman?

Pengacara Aman, Asludin Hatjani, membenarkan Aman berada di Mako Brimob. Tetapi tempatnya berbeda dengan lokasi kerusuhan.

"Yang jelas, Pak Aman bukan sama mereka yang rusuh ini, bukan di sana tempatnya," kata Asludin saat dihubungi, Rabu (9/5/2018).

Aman lahir pada 1972 di Sumedang, Jawa Barat. Aman divonis 9 tahun penjara pada 2010 oleh PN Jakarta Barat karena terlibat pelatihan militer di Aceh. Dia dijebloskan ke Lapas Nusakambangan.

Pada saat menjalani hukuman itu, Aman alias Oman membentuk Jamaah Anshar Daulah (JAD) sebagai wadah untuk mendukung khilafah Islamiyah. Ketika muncul kelompok ISIS, Oman juga mendeklarasikan dukungan terhadap kelompok tersebut.

   Menjelang hari kebebasannya pada Minggu, 13 Agustus 2017, Oman kembali ditangkap aparat karena diduga terlibat pada peristiwa pengeboman di Jl MH Thamrin, Jakarta, awal 2016. Oman lalu dipindahkan dari Nusakambangan ke Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, pada 15 Februari untuk menjalani sidang perdana kasus Bom Thamrin. Dia didakwa mempengaruhi orang untuk melakukan aksi pengeboman di Jl MH Thamrin.

Aman Abdurrahman dipindahkan dari Nusakambangan ke Mako Brimob untuk jalani sidang.Aman Abdurrahman dipindahkan dari Nusakambangan ke Mako Brimob untuk menjalani sidang. (Lamhot Aritonang/detikcom)

Dalam dakwaan yang dibacakan pada sidang perdananya, Oman disebut menyebarkan paham melalui ceramah dalam format MP3. Ceramah Oman ini disebarkan selama kurun waktu 2008-2016.

"Aman Abdurrahman alias Oman Rochman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarman sering memberikan ceramah atau kajian-kajian agama di beberapa tempat/kota di Indonesia, antara lain di Jakarta, Surabaya, Lamongan, Balikpapan, dan Samarinda, dengan materi ajaran/kajian yang diambil dari buku/kitab seri materi tauhid karangan terdakwa," kata jaksa penuntut umum Anita Dewayani saat membacakan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Kamis (15/2/2018).

Oman dijerat Pasal 14 juncto Pasal 6 Perppu Nomor 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Oman merasa keberatan atas dakwaan itu, tapi dia, yang didampingi pengacara Asludin Hatjani, tidak mengajukan eksepsi.

Sejumlah saksi dihadirkan dalam sidang Oman termasuk polisi yang menjadi korban, Ipda Dody. Tapi Oman mengaku tak tahu-menahu soal Bom Thamrin.

Eks terpidana terorisme Saiful Munthohir juga didatangkan jadi saksi dalam sidang Oman pada 6 Maret 2018. Menurut Saiful, Oman juga pernah berlatih di hutan UI.

"Aman ini adalah salah satu kader saya, kemiliteran. Beliau pernah saya latih tahun 2004 di Jakarta, di hutan UI," kata Saiful bersaksi dalam sidang lanjutan terdakwa pidana terorisme Aman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Selasa (6/3/2018).

Saiful pulalah yang melatih Oman merakit bom. Namun, menurut Saiful, latihan itu bukan untuk melancarkan aksi.

Saiful sudah lama mengenal Oman. Ia sendiri pernah ditahan di Lapas Porong, Sidoarjo. Saiful dihukum 9 tahun penjara sejak 2005 lantaran terlibat aksi terorisme di Ambon.

Saiful pernah mengunjungi Oman di Nusakambangan. Ketika itu, ia sempat diminta jadi koordinator 'amaliyah'. Di Nusakambangan, ia juga bertemu dengan narapidana terorisme lain bernama Irwan Darmawan alias Rohis.

"Dia (Rohis) mengatakan sudah ada orang yang akan melakukan amaliyah. Dia meminta saya jadi koordinator dengan menyediakan sejumlah uang untuk melakukan hal itu," kata Saiful.

Ia lantas menunjuk Muhammad Ali untuk jadi pelaksana lapangan aksi Bom Thamrin. Ali akan diberi senjata dan uang Rp 200 juta.

Aman Abdurrahman ajak pengikutnya dukung ISIS


Sidang Oman berikutnya juga menghadirkan pimpinan kelompok Jamaah Anshar Daulah (JAD) Zainal Anshor sebagai saksi. Dalam kesaksiannya, Zainal menyampaikan Aman merupakan pemikir cerdas dan meminta pengikutnya mendukung ISIS.

Zainal mengaku pernah bertemu dengan Oman. Dia mengaku mendapatkan tausiah.

Saat ditanya jaksa apakah ada isi pernyataan Aman yang menyangkut hal tentang ISIS, Zainal menjawab di dalam pembicaraan saat menjenguk di lapas ada pembicaraan mengenai ISIS.

"Apa saja yang disampaikan terdakwa tentang ISIS?" tanya jaksa penuntut umum, Jumat (9/3/2018).

"Beliau mengatakan sebagaimana sudah tegak daulah Islamiyah," jawab Zainal.

Sidang lainnya menghadirkan eks terpidana teroris Kurnia Widodo. Menurut Kurnia, Aman adalah pimpinan ISIS di Indonesia.

"Beliau adalah Ketua ISIS di Indonesia. ISIS yang pusatnya di Irak dan Suriah, di sana ada pimpinan tertingginya, Abubakar al-Baghdadi," kata Kurnia saat bersaksi untuk terdakwa Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera, Jakarta Selatan, Selasa (3/4/2018).

Kurnia bahkan menyebut segala pernyataan Oman bisa jadi referensi. Oman juga disebut cerdas menurut Kurnia.

"Setahu saya, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir dipengaruhi oleh beliau (Aman)," ujar Kurnia.

"Tadi saudara nyatakan ustaz Abu Bakar Ba'asyir dipengaruhi terdakwa sehingga berbaiat kepada ISIS?" ujar Asrudin.

"Tahu dari media juga. Media-media jihadis," kata Kurnia.

Kemudian Kurnia menyebut Aman dapat mempengaruhi Abu Bakar karena sebelumnya Abu Bakar tidak mudah mengkafirkan orang. Bahkan Kurnia menyebut Abu Bakar membubarkan JAT yang dipimpinnya setelah berbaiat kepada ISIS.

"Iya, karena sebelumnya beliau tidak seperti itu, setahu saya pemahaman beliau tidak seperti itu, tidak mudah mengkafirkan, kemudian beliau waktu itu belum berbaiat kepada ISIS," ujar Kurnia.

"Beliau (Abu Bakar) di situ menjadi berbaiat jadi ISIS, yang sebelumnya JAT. Setelah beliau baiat, kemudian membubarkan JAT," sambungnya.








Artikel Asli : https://news.detik.com

No comments:

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages