Peristiwa biadab itu mulai Minggu (13/5) kemarin pukul 07.13 WIB di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya. Menyusul kemudian ledakan terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno dan Gereja Kristen Indonesia Diponegoro 146 di Jalan Raya Diponegoro. Tiga lokasi itu berada di Surabaya.
Pengeboman itu disebut Kapolri Jenderal Tito Karnavian dilakukan oleh pimpinan Jamaah Ansarut Daulah (JAD) Surabaya bernama Dita Oepriarto dan keluarganya. Dita mengajak serta istrinya, Puji Kuswati serta 4 anaknya, dalam melancarkan aksinya.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung mengatakan total ada 14 orang yang tewas dari peristiwa tersebut, termasuk keenam pengebom tersebut. "Untuk peristiwa di Surabaya, meninggal dunia ada 14 orang," ucap Frans.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbang langsung dari Jakarta ke Surabaya terkait peristiwa itu. Jokowi memberikan instruksi bagi Polri untuk benar-benar memerangi terorisme.
Namun malam harinya pukul 21.20 WIB, ledakan bom lain terjadi di sebuah rusunawa di kawasan Wonocolo, Sidoarjo. Dalam peristiwa itu, 3 terduga pelaku teror tewas yaitu terduga pelaku teroris bernama Anton (47), beserta istrinya Puspita Sari (47) dan anak pertamanya LAR (17).
Istri dan anaknya tewas karena ledakan. Sementara Anton tewas ditembak polisi karena melawan dan mengancam akan meledakkan bom lagi. Sedangkan, 2 anak Anton dan Puspita, FP (11) dan GHA (11), mengalami luka-luka. Satu lainnya berinisial AR (15) selamat.
Kemudian ledakan terjadi lagi pada Senin (14/5) pukul 08.50 WIB di Polrestabes Surabaya. Bom meledak di pos pemeriksaan depan Polrestabes.
Lokasi ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (Foto: Deni Prasetyo Utomo/detikcom)
Dari rekaman CCTV yang diterima detikcom, awalnya terlihat ada satu mobil berwarna hitam yang masuk ke pos pemeriksaan. Setelah itu 2 motor juga masuk berdekatan dengan mobil.
Beberapa detik kemudian, motor tersebut meledak di depan pos pemeriksaan. Sejumlah polisi yang berjaga terkena ledakan.
Polisi belum memberikan keterangan terkait berapa jumlah korban, baik tewas maupun luka, dalam peristiwa tersebut. Hingga saat ini penanganan masih dilakukan di tempat kejadian perkara.
(dhn/fjp)
Artikel Asli : https://news.detik.com
No comments:
Post a Comment