Selamat Datang di Blog Pribadi saya ini, Blog ini berisi beberapa Artikel, banyak hal yang Anda alami ketika berkunjung ke Blog ini, terima kasih atas kunjungannya. Welcome to the Personal Blog, this blog contains a variety of articles, thank you for your visit.

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Saturday, 5 November 2016

Saulina Br Sidabalok Warga Dolok Maraja Berusia 114 Tahun, Miliki Keturunan 232 Orang

 
 SIB/Linggom Parhusip
114 TAHUN: Saulina br Sidabalok (114) dan anaknya Ompung Flora Ambarita di rumah sederhana di Dusun Mata Air Nagori Dolok Maraja Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun, Selasa (1/11).
 
Simalungun (SIB) -Saulina Br Sidabalok lahir 1902  di Nagori Marihat Dolok Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun berusia 114 tahun memiliki 8 anak saat ini hanya berbaring lemah di tempat tidurnya dan sudah memilki 232 keturunan yang tersebar di Indonesia.

Hal tersebut diucapkan anaknya  Ompung Flora Ambarita  dan cucunya A Flora Ambarita yang tinggal bersama dengan Saulina saat bincang-bincang dengan SIB di Dusun Mata Air Nagori Marihat Dolok, Selasa (1/11).

Ompung Flora mengatakan ibunya Saulina (Op Ramson Boru) lahir pada tahun 1902 dan menikah dengan orang tua laki-lakinya Op Ramson Ambarita Doli yang telah meninggal dunia pada tahun 1980. Pernikahan mereka dikaruniai 8 anak, 3 laki-laki dan 5 perempuan.

Dikatakannya 8 anak semua sudah berkeluarga  dan sudah memiliki cucu dan cucunya juga sudah punya cucu yang berjumlah 232 lebih tersebar di beberapa wilayah Indonesia. "Keturunan ibu saya 232, itupun hitungan 2 tahun terakhir, kalau saat ini pasti sudah bertambah karena sudah gak tau lagi di mana cucu-cicitnya tinggal," tutur Ompung Flora Doli.

Ditambahkannya saudara laki-lakinya semua merantau ke daerah lain di Solok dan Bandar Lampung sementara saudara perempuan ikut dengan suami masing-masing di Jakarta, Pekan Baru dan di daerah Sumatera.

Selanjutnya Op Flora menerangkan dua bulan terakhir kesehatan ibunya sudah menurun, Saulina tidak bisa berjalan karena mengalami penyakit reumatik dan faktor usia yang sudah tua sehingga saat ini Saulina hanya berbaring saja. Kebutuhan sehari-hari harus dibantu orang lain seperti mandi harus digendong ke kamar mandi, berpakaian dan makan. "Setiap hari oppung harus dibantu, harus ada satu orang keluarga yang stand by untuk menolong kebutuhannya, tetapi sebelumnya  Oppung bisa berjalan tak pernah berhenti kerja di ladang dan sawah," kata cucu Saulina yang tinggal satu dusun dengannya.


 (LP/ r)

Sumber : http://hariansib.co

No comments:

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages