PENDAHULUAN :
CARA PEMBACAAN DAN PENGERTIANNYA
Dalam bahasa Batak tidak semua kata dibaca sesuai dengan cara penulisan, terutama huruf mati ahir kata pada suku kata kedua dari terakhir sering disamakan dengan huruf mati pada awal suku kata terakhir, sebagai contoh; tamba dibaca tabba (tamba - tabba); tanda - tadda; langku - lakku; ompung - oppung; insak - issak. dengan kata lain huruf mati mb - bb; nd - dd; ngk - kk; mp - pp; ns - ss Cara penulisan dan pembacaan tersebut tidak berlaku di bahasa Batak Pakat karena di daerah ini cara penulisan sama dengan cara pembacaan, contoh bhs Batak langku dibaca lakku, ditulis pada bahasa Batak Pakat lakku, kata han berubah menjadi acc contoh: hansiringon - acciringon. Di Pakat, pemakaian huruf ‘s’ banyak di rubah menajdi huruf ‘c’, ini akibat adanya perbauran masyarakat dari daerah pesisir Barus dan Sibolga yang logatnya memang seperti ini. Di Pakkat sendiri, yang paling sering memakai huruf c ini adalah par-tukka; demikian pula di Pakkat huruf ng menjadi k, atau tt sebagai contoh.......; ns menjadi cc contoh: binsan menjadi biccan;
di beberapa daerah di Pakkat, sering dirubah pemakaian huruf, misalnya huruf p dirubah menjadi k banyak ditemui di Dolok Pinapan sekitarnya, Sipagabu, Banuarea, sebelahnya Banua Gijang itu..
Untuk kata2 yang mengandung akhiran maka awal huruf mati pada akhiran disamakan dengan huruf mati pada induk kata, sebagai contoh cara pembacaan paingothon - paingotton; pahatophu - pahatoppu; pasahathon - pasahatton; pagolaphu - pagolappu; dengan kata lain th - tt; ph - pp; th - tt; ph - pp
Pada keadaan khusus huruf mati pada awal akhiran dan huruf mati pada akhir induk kata keduanya berubah sebagai contoh cara pembacaan: baranghu - barakku; dalanhu - dalakku; hurumhu - huruppu; tangan hu - tangakku; hudonhu - hudokku. dengan kata lain ngh - kk; mh - pp; nh - kk.
Pada kata yang dibubukhi keterangan on, an dan i maka pembacaan huruf hidup pada kata terakhir sering dihilangkan sebagai contoh; anakonmu on - anakmon; jabumu an - jabuman; obukmu i - obukmi; anakhu on - - anakhon; tashu an - - tashan; pathu i - pathi.
Pada dua fokal berbeda sering huruf mati (h) ditengahnya dihilangkan dalam pembacaan, sebagai contoh: bahen - baen; lehon - leon; rahis - rais; ahu - au.
Aksara batak tidak memiliki huruf k sehingga penulisan huruf k selalu dibaca dan diganti sebagai h sebagai contoh: habatakon - habatahon; parserakan - parserahan; manginsaki - manginsahi; manumpaki - manumpahi.
Banyak variasi kata dalam bahasa Batak yang bergantung pada daerah yang biasanya memakainya sebagai contoh Batak Mandailing, Batak Angkola, Simalungun, Dairi, Pakpak, Toba, Karo, Mandailing. tetapi yang biasa diuraikan disini adalah semua bahasa Batak (Tapanuli utara) pada umumnya, jika ada bahasa batak khusus akan disebutkan sumbernya.
Dalam bahasa Batak ada kata biasa, kata kasar ksr , (tidak sopan), kata halus hls , kata andung ra. Dalam Bahasa batak kurang sopan menyebut anggota badan secara langsung, demikian pula halnya dengan kata2 yang kurang sopan misalnya tentang, kotoran, perbuatan2 yang tidak lazim dll, biasanya kata2 ini diucapkan dengan pendahuluan santabi atau maaf kata tetapi untuk menyederhanakan kamus ini ucapan pendahuluan tersebut tidak diucapkan untuk mengartikan kata2 tersebut, maaf sebelumnya.
Umpama atau umpasa atau kata yang di tekankan (highlight) ditulis dengan huruf comic san MS
Jenis kata: kata benda kb , kata kerja kkj , kata sifat ks , kata keterangan ket , kata bilangan termasuk ukuran bil , kata depan kdp , contoh sian; awalan awl; akhiran akh, kata sambung ksb , contoh dohot; kata sandang ksd , contoh ompu, si; kata seru ksr , contoh dagoi: kata tanya kt , contoh ulaning; kata pelengkap kpk , kata keadaan kd , kata ganti kgt, contoh hami, hamu
(c) http://tanobatak.wordpress.com/ by : Monang Naipospos, Bonar Siahaan dan B. Parningotan
No comments:
Post a Comment