Hari ke-2 dari 7 hari penjelajahan di Sumatera Utara.
Bangun tidur pkl 06.00 wib, pagi ini rasanya cuaca kota Medan sangat bersahabat, tidak terlalu panas dan tidak dingin, setelah mandi, mempersiapkan perjalanan panjang, pkl 07.00 wib aku ijin ke kakak iparku dan keponakanku, dengan rencana hari ini aku akan ke Simbolon pulau Samosir.
Pkl 07.30 dengan naik angkot ke arah pasar 7 di Nusa Bekam travel agen yang kami kunjungi tadi malam, aku langsung beli tiket pesawat untuk pulang untuk tgl 12 November 2011, akhirnya terjadwal pkl 19.30 dari bandara Polonia Medan naik pesawat Batavia Air.
Dengan menunggu sebentar, aku ketemu dengan Teman disimpang pasar 7 Padang Bulan Medan, kami melanjutkan perjalanan ke loket Sampri di Jl. Jamin ginting Medan, dengan naik angkot kami tiba ditempat pkl 09.00, aku memesan tiket dengan tujuan Pangururan dan membayar Rp. 55.000,- aku menunggu sebentar sambil kami ngobrol tentang rencana perjalananku.
Aku merasa sedih untuk berpisah dengannya, tapi apa boleh buat karena misi perjalananku belum dimulai maka aku harus pergi dengan tujuan yang pasti dan harapan akan bertemu kembali dengan sahabat itu yaitu tanggal 12 november 2011 nanti, tunggu ya teman,,!!
Perjalanan menuju Pangururan sangat menyenangkan, Travel Sampri yang ku tumpangi melaju dengan melesat menuju arah Kabanjahe trus ke Brastagi dan melalui Merek terus melewat PLTA Sibira, perjalanan melalui kampung halaman bapakku didesa Sihotang Nahornop, karena aku dalam perjalanan dan tidak sempat untuk singgah dulu ditempat orang tuaku itu.Tibalah di huta Tele, dimana ditempat ini viewnya sangat indah menikmati danau toba yang sungguh indah sekali, dan menakjubkan.
Tiba di kota Pangururan sudah jam 14.30 tepatnya didepan Bank Sumut, aku turun dan mencari angkutan ke arah Simbolon, angkutan kota tidak ada, yang ada hanya ojek dan beca motor banyak abang beca itu menawarkan jasanya untuk mengantarkanku, tapi aku mau istrahat dulu sebentar kataku, aku cari warnet untuk update status di Facebook, 1 jam aku diwarnet itu untuk melihat perkembangan situasi didunia maya,,,,, Aku naik beca motor ke arah desa Simbolon Samosir, dengan membayar Rp. 20.000,- perjalanan pun dimulai pada pkl 15.00, indahnya pesisir danau toba membuatku sangat takjub dan tidak menghiraukan mahalnya ongkos tersebut, yang penting aku bisa menikmati indahnya perjalanan dipinggir danau toba dan mempesona bagai seorang wanita muda dengan wangi bau badannya.
Perjalanan hanya 45 menit akhirnya aku sampai juga di pasar bengkok simpang purba Desa Simbolon, kucoba melihat alamat yang sudah ada ditangan, ternyata pemilik rumah tersebut tidak ada, kucoba untuk mencari dan menanyakkan ke warga sekitar akhirnya kuketahui bahwa yang punya rumah tersebut sedang ada di ladang.
Sambil menunggu aku menuju warung yang menjual kopi disekitar lingkungan itu, ku pesan secangkir kopi hangat, dan makan roti,,, disana seorang bapak yang sudah tua bermarga Marbun,, kami berbincang-bincang tentang kondisi di Toba Samosir, 30 menit kemudian datang lagi seorang bapak yang terakhir ku ketahui seorang guru sekolah, nah kami berbincang-bincang dan bercerita tentang keadaan warga sekitar samosir untuk era zaman internet saat ini.
Aku sudah menunggu hampir dua jam lamanya, akhirnya si inang tua (karena suaminya marga Marbun-Sihotang dan marbun ada padan – adat istiadat orang batak),,, setelah kuberitahukan maksud dan kedatanganku, akhirnya aku dipersilahkan masuk rumahnya… betapa seorang ibu yang baik, dia ditinggal sendiri oleh anak-anaknya merantau jauh,,,, itulah kehidupan orang tua bila memilih untuk tinggal sendiri daripada ikut anak-anaknya dengan prinsip tidak mau mengganggu rumah tangga anak-anaknya
Malam itu misi pembicaraan sampai larut malam jam 12 malam, hidangan yang tersedia adalah Babi Panggang, ada juga minuman Tuak yang manis rasanya, tak terasa perut ini penuh dengan menu makanan khas orang batak itu..
Pkl 00.30 kami mulai kelelahan akhirnya kami beristirahat, bantal dan selimut temani tidurku malam itu.. ouwh begghhh perutku mulai berteriak.. masuk angin?? Oh tidak,, mules, santapanku terlalu extrim, akhirnya kucoba tuk mencari kamar mandi/Wc, ah maklumlah di Toba, tidak punya WC dirumah, akhirnya ku lari ke belakang rumah, jongkok didekat pohon kopi ah.. pengalaman yang manis hahaha… 2 ronde aku terbangun dan melakukan hal yang sama, yaitu jongkok di dekat pohon kopi dibelakang rumah,,,,,, perut ini tidak bisa diajak kompromi. Tak terasa aku terlelap juga dengan kondisi perut yang masih mulesss.. ya sudahlah mari kita tidur.zzzzzzzzzzzzzzz
Bersambung ke hari ke-3....
No comments:
Post a Comment